BAGIAN I: KELUARGA DI DESA
Dimasa penghujung masa remajaku saat masih berusia 19 tahunan, aku hidup disebuah desa yang terletak ditepi sungai gaung, sebuah desa dengan gambaran kritis; air tawar berwarna cokelat teh mengalir dari hilir ke hulu untuk menaikan pasang dan sebaliknya jika sudah sampai kehulu akan kembali mengalir kehilir dan air sungai akan menjadi surut, ketika surut nampak lumpur berwarna abu abu keputih putihan diantara tanaman bakung terapung yang kandas diatasnya, perahu perahu yasng tertambat miring dan kandas dantara batang batang yang sengaja di sorong ketengah oleh penduduk yang suka mendirikan rumah ditepiannya. Setiap rumah memiliki pelantar yang berfungsi sebagai dermaga untuk menambatkan perahu perahu mereka.
Aku melewati setiap musim, membantu orangtuaku bertani dan melintasi sungai menuju ke kebun kebun kelapa dengan mendayung atau mengayuh perahu, jika musim panas pasang surut air menjadi ekstrem, sungai seolah kering, tidak mudah melewati anak anak sunga…
Aku melewati setiap musim, membantu orangtuaku bertani dan melintasi sungai menuju ke kebun kebun kelapa dengan mendayung atau mengayuh perahu, jika musim panas pasang surut air menjadi ekstrem, sungai seolah kering, tidak mudah melewati anak anak sunga…