Aku pernah hidup separoh hati (bagian kelima)
PADA DESEMBER YANG KELABU. "Wardi kamu tau berita terbaru?" tanya Hartini seraya duduk disampingku diteras mess dilantai dua memandang pas dimana warung kakaknya Ros berdiri dibawahnya. Aku menggelengkan kepala menoleh kepadanya, "berita terbaru apa ya?" tanyaku ingin tahu. "Perhatikan warung itu tutup, kamu tidak perhatikan wajah Bayu yang muram dan tidak menyapa siapapun seperti biasanya?" tanyanya. Aku menggelengkan kepala lagi. "Ros hamil" katanya setengah berbisik. Mataku terbelalak. "Bukan sama Bayu, tapi sama abang iparnya yang suami kakaknya itu" katanya. "satpam itu?" Hartini mengangguk dan pergi karena dipanggil oleh kakaknya dari dalam ruangan mess. Dan aku terkejut mendengar itu. Tak berapa lama Hartini muncul lagi sambil mengenakan pakaian seragam kerja elektroniknya. "Itu prahara," kataku kepadanya. "Lalu bagaimana selanjutnya?" Hartini menyentuh pundakku dengan lembut,